Home / Berita Umum / Apa Kabar E-Tilang Bila Pelaku Tabrak Lari Di Solo Belum Ditangkap

Apa Kabar E-Tilang Bila Pelaku Tabrak Lari Di Solo Belum Ditangkap

Apa Kabar E-Tilang Bila Pelaku Tabrak Lari Di Solo Belum Ditangkap – Dua minggu sesudah insiden tabrak lari di jalan layang Manahan Solo, pemeran belum juga diamankan. Lalu masih berfungsikah camera CCTV Polresta Surakarta buat e-tilang?

Seperti dikabarkan, momen tabrak lari berlangsung di atas jalan layang pada 1 Juli 2019 pagi hari. Sesudah menabrak motor yang ditumpangi masyarakat Serengan, Solo, bernama Retnoning Tri, mobil itu kabur menuju barat melewati Jalan Adi Sucipto.

Didapati mulai jalan layang sampai selama Jalan Adi Sucipto sudah dipasang beberapa puluh CCTV, baik punya Dishub Surakarta atau Polresta Surakarta. Tidak hanya itu, masih ada CCTV yang dipasang di toko toko atau rumah selama jalan itu.

Polisi menyatakan semuanya CCTV kepunyaannya berperan terbaik. Bahkan juga berdasar pada kontrol 12 CCTV Dishub serta Polresta, dan 30-an CCTV punya masyarakat, faksinya bisa mengidentifikasi mobil yang diperlukan pemeran tabrak lari.

“Semua berperan secara baik. Kami bisa pula mengidentifikasi mobil itu dari camera CCTV kami,” kata Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Busroni kala dihubungi, Senin (15/7/2019).

Tetapi implementasi e-tilang di Solo sekarang sudah di stop sesaat sejak mulai kira-kira April 2019. Ia menolak jika ada problem dengan camera CCTV mereka.

“Memang di stop sesaat sebab kami betulkan dahulu prosedur e-tilangnya, ada skema yang wajib diupdate. Kalaupun kameranya tak jadi masalah,” kata ia.

Ia minta penduduk bersabar menanti hasil pengumpulan bukti-bukti kepolisian. Ia janji dapat lekas membuka pemeran tabrak lari itu.

“Kami masih perlu bukti-bukti lain biar pemeran tidak dapat menghindar . Ini berniat belum kami papar sebab faktor pengumpulan bukti-bukti. Pada waktunya dapat kami papar ke publik,” kata Busroni.

Selain itu, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, minta penduduk tidak mempersalahkan infrastruktur yang sudah dibuat pemerintah atau kepolisian. Menurut dia, kecelakaan itu berlangsung gara-gara human error.

“Dari video kan jelas nampak mobilnya keluar dari garis. Kebetulan pula sepeda motornya disamping kanan, sampai-sampai berlangsung kecelakaan,” papar Rudy.

Dan perihal implementasi e-tilang buat menangkap pemeran, faksinya menyerahkan itu terhadap polisi. Ia sangat percaya polisi dapat lekas menemukannya pelakunya.

“Polisi kan telah mengidentifikasi kendaraannya. Kami percayakan pada polisi saja, akan lekas diamankan,” katanya.

Dalam tempo dekat, pemkot dapat meningkatkan rambu-rambu jadi pengingat biar pemakai jalan serius berhati-hati kala melewati jalan layang.

“Itu sudahlah tidak mungkin kalaupun dikasih median jalan, malahan kelak lebih beresiko. Rancangan overpass itu telah dibikin seoptimal mungkin,” tangkisnya.

About penulis77